SELAMAT DATANG DIBLOG ALQADRI ALQA 2012 UNSYIAH

Senin, 25 Mei 2015


A. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan atau Rumah sakit. P3k yang dimaksud yaitu memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan pertama yang harus lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.P3k diberikan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cidera atau penyakit yang lebih parah, mempertahankan daya tahan korban, dan mencarikan pertolongan yang lebih lanjut. Ada pun prinsip  pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban serta beberapa peralatan yang diperlukan terhadap korban namun tidak semua ada, akan tetapi kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.
  • Tenggelam

Kecelakaan yang sebenarnya (series) di clam terbuka sering ada hubungannya dengan kegiatan di air, sehingga sangat mungkin ,seorang pemegang kecakapan P3K akan menghadapi sendiri kasus orang tenggelam. Bila pernapasan korban berhenti, metode pernapasan buatan harus dipraktikkan. Metode pernapasan yang dipaparkan disini antara lain: (1) Metode tekan rongga dada, (2) Metode holger nielson, dan (3) Metode mulut ke mulut.
  • Pingsan

Bila penderita pingsan, pertama yang harus diperiksa adalah napasnya. Bila tidak bernapas, segera membuat pernapasan buatan, senantiasa memeriksa mulut penderita, karena penderita yang pingsan mudah tercekik. Bersihkan mulutnya dari muntah atau gigi tanggal. Cara memberikan bantuan korban yang pingsan sebagai berikut:Bila posisi korban tidak membahayakan dirinya, berikan ia pertolongan di tempat itu juga.


1.     Periksa napasnya.
2.     Periksa apakah ia tidak tercekik (tersumbat).
3.      Periksa bila ada perdarahan.
4.     Balut luka yang ditemukan.
5.     Jangan menggerakkan bagian yang terkena patah tulang.
6.     Tolong cegah bila penderita mengalami shock.
7.     Carilah bantuan pertolongan.
8.     Jaga benda-benda milik penderita.
9.     Jika ada kesempatan, segera minta bantuan dokter atau polisi.
10.  Tetap tinggal beserta penderita sampai bantuan medis datang.

1. Pendidikan Penyelamatan Apabila terjadi Bahaya atau Kecelakaan

Di dalam melakukan suatu kegiatan, misalnya bekerja, belajar, wisata, bermain, atau berolahraga, ada kalanya sering terjadi bahaya atau kecelakaan. Adapun langkah-langkah awal pendidikan penyelamatan adalah sebagai berikut.

  2. Menyelamatkan jiwa korban

Seseorang yang menjadi korban di mana dan kapan saja, tindakan yang pertama adalah menyelamatkan jiwa korban. Jiwa korban adalah hal yang penting yang harus ditolong

3. Mencegah terjadinya cidera yang parah

Jika terjadi kecelakaan atau bahaya, tindakan yang perlu diambil adalah mencegah terjadinya cidera yang parah. Cidera yang parah juga terjadi pada saat penyelamatan yang salah dan tergesa-gesa, biasanya luka menjadi infeksi, atau patah tulang.

4. Mencegah atau mengurangi sakit Korban kecelakaan atau bahaya biasanya merasakan rasa sakit. Sehingga dengan adanya penyelamatan si korban berkurang rasa sakitnya.

5. Menghilangkan rasa ketakutan Perasaan rasa takut terhadap si korban selalu menyelimuti, misal luka tambah parah atau kehilangan anggota badan, dan lain-lain.

6. Prinsip dan Peraturan Penyelamatan
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pendidikan keselamatan adalah:

a.     Sikap tenang (tidak panik), tindakan yang harus dilakukan tidak tergesa-gesa,perhatikan si korban, lakukan tindakan secara hati-hati.

b.     Perhatikan pernapasan si korban Korban kecelakaan atau bahaya,
apapun perlu perhatian tentang pernapasan sikorban, misalnya napas tersengal-sengal, napas terganggu, atau pernapasan terhenti.

c.      Hentikan pendarahan
Hentikan pendarahan apabila terjadi, karena apabila tidak segera dilakukan akan menimbulkan kematian.

d.     Mengamankan si korban
Si korban harus diamankan dari bahaya/kejadian yang akan timbul lagi, misalnya dijalan raya dan di sungai.

e.      Lakukan penyelamatan di tempat
Sebelum di bawa ke dokter, korban harus ditolong di tempat yang aman.

f.       Lakukan tindakan penyelamatan dengan cepet, tepat, dan hati-hati
Perhatikan pertolongan secara cepat dan tepat pada diri si korban, yang membahayakan tubuh korban.Pendidikan keselamatan juga perlu diperhatikan, apabila terjadi korban secara massal (banyak), misal korban tsunami, gempa, gunung meletus, keracunan, atau kecelakaan dilaut, darat, dan di udara. Korban yang masih bernapas kita prioritaskan, pendarahan,shock, patah tulang, luka-luka atau memar.

  • Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) terhadap Jenis Luka Ringan Kegiatan P3K lebih mengutamakan pada pertolongan pertama, artinya korban sebelum dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu dilakukan penyelamatan.Misalnya, terjadi kecelakaan terkena pisau dengan luka yang terlalu dalam.Sambil menunggu kendaraan atau pertolongan medis tiba, sebaiknya dilakukan tindakan penyelamatan seperti pembalutan dengan diberi betadin dan sebagainya.Pertolongan pertama dilakukan untuk memberikan perawatan pada korban sebelum pertolongan yang lebih lanjut diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan yang lain.
Luka adalah jaringan kulit yang terputus, robek, rusak oleh suatu sebab.

Macam-macam luka adalah sebagai berikut;
a. luka memar, kena pukul,













b. luka gores,














c. luka tusuk













d. luka potong,













e. luka bacok,












f. luka robek,  











                       
g. luka tembak, dan













h. luka bakar.














Dasar pertolongan luka dengan pendarahan keluar:
a. Hentikan pendarahan.
b. Ditinggikan bagian yang luka.
c. Luka dibersihkan dengan air (mercurnochook 2%).
d. Diberi bubuk sulfanilaid.
e. Luka ditutup dengan kain kasa steril.
f. Segera dibawa ke dokter apabila luka lebar dan dalam.
Pertolongan pada daerah anggota badan.

1.     Di kepala
korban ditidurkan terlentang tanpa bantal, jika pingsan, dan lakukan tindakan P3k.

2.     Di badan (tubuh) luka tertutup Tanda-tandanya berdarah, merah muda, dan berbusa.tidurkan setengah duduk,dikompres dengan es/air,tidak diajak berbicara,beri minum air larutan garam, dan bawa segera ke dokter.

3.     Luka di badan (tubuh) terbuka tidurkan setengah duduk,
rawat lukanya,beri plester (penahan) agar udara tidak masuk, dan bawa segera ke rumah sakit.

4.      Luka melintang di perut tidurkan setengah duduk,luka ditutup,pasang pembalut di daerah luka,tidak boleh diberi minum,tidak disentuh yang luka, dan bawa segera ke dokter.

5.     Luka membujur di perut,tidurkan telentang,lakukan P3K, dansegera bawa ke dokter.Catatan:Luka yang tidak segera mendapat pertolongan, akan mengakibatkan:pendarahan,infeksi,cacat, danshock

Senin, 18 Mei 2015

PRINSIP PENANGANAN PERTAMA CEDERA OLAHRAGA

     A. Penanganan pertama

Seorang atlet pasti pernah merasakan yang namanya cedera, dan itu sangat mengganggu mobilitas dalam berolahraga. Kondisi yang prima sangat dibutuhkan seorang atlet untuk bisa menampilkan kemampuan yang maksimal dalam setiap pertandingan.

Maka seorang atlet perlu memiliki pengetahuan tentang penanganan cedera pertama yang baik. Cedera bisa dikelompokkan dalam 2 kelompok penyebab, yaitu: overuse injury dan traumatic injury. Overuse injury adalah cedera yang disebabkan karena gerakan yang berulang-ulang dan terlalu cepat. Traumatic injury adalah cedera yang disebabkan oleh adanya benturan atau gerakan yang melebihi batas.Seorang atlet harus bisa membedakan antara kram, strain dan sprain. Cedera jenis ini sangat banyak dijumpai dalam cedera olahraga. Penanganannya pun berbeda satu sama lain. Dalam penanganan pertama, strain dan sprain kita bisa menggunakan prinsip RICE NO HARM ( tdak membahayakan)

v P (protection)
 Proteksi atau pelindungan adalah kondisi dimana atlet harus melindungi daerah cedera dari gangguan yang bisa memparah cedera.

v R(rest)
Istirahat merupakan kondisi tidak melakukan aktifitas apapun untuk daerah yang cedera, ini penting untuk kelangsungan daerah yang cedera.
v I(ice) 
Es berfungsi untuk mengurangi pembengkakakn atau odema. Caranya gunakan kompres es selama 3-5 menit setiap sekali kompres atau hentikan pada saat kulit terasa kesemutan dan dilakukan setiap tiga jam sekali selama dua hari full atau saat pembengkakan berkurang.

v C(compression)
Compress berguna untuk menghentikan aliran darah yang berlebih pada saat cedera serta mengurangi cedera.
Elevasi ini mrupakan  kondisi dimana daerah cedera harus lebih tinggi dari jantung, ini berfungsi untuk mengurangi aliran darah didaerah cedera dan juga untuk mengurangi pembengkakan.Itu merupakan penanganan dalam cedera olahraga, adapun hal-hal yang tidak dibenarkan dalam menangani cedera yang baru, yang itu kita tidak boleh melakukan HARM, yaitu:
v Heat 
Hal yang panas-panas tidak disarankan melakukannya, karena ini akan meningkatkan aliran darah ke daerah cedera sehingga mengakibatkan pembengkakan yang parah.
v Alkohol 
Meminum atau merendam daerah cedera dengan alkohol maka akan memperparah daerah cedera dan pembengkakan akan bertambah.
v Running 
Jangan memcoba berlatih pada saat cedera, kondisi seperti ini akan memperparah cedera.



v Massage
v Mindset pertama seorang atlet di Indonesia pada saat terkena cedera.Cedera dibawa tukang urut atau pijet. Ini merupakan penanganan yang sangat tidak dianjurkan karena pijet pada cedera yang baru akan merusak jaringan yang sudah cedera dan ini akan memperparah cedera. Penyembuhannya pun tidak akan maksimal.Inilah merupakan hal-hal yang tidak dibenarkan dalam penanganan cedera olah raga yaitu HARM, dan yang dianjurkan dengan menggunakan PRICE, tapi apabila atlet terkena kram atau spasme maka penanganan boleh menggunakan yang panas-panas bisa berupa balsem, counterpain dan lain sebagainnya.Untuk pemulihan yang lebih maksimal, maka atlet disarankan mengunjungi fisioterapi. Penyembuhan yang baik membuat peforma bisa maksimal dalam setiap pertandingan.


Pertama merupakan evaluasi awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Bila ada tindakan pertama harus berupa penyelamatan jiwa. Setelah diketahui tidak ada hal yang membahayakan jiwa atau hal tersebut telah teratasi maka dilanjutkan upaya yang terkenal yaitu :

 1. Prinsip RICE

a. R – Rest : Istirhat, mencegah agar tidak mengalami cedera lagi dan mengurangi peredaran darah ke daerah itu. Penyembuhan karena waktu (Kravitz Len, 90:2001). Jadidiistirahatkan adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.

b. I – Ice  : Es, sebaiknya segera ditempelkan pada daerah yang cedera untuk menghilangkan pembengkakan. Satu bungkus es dapat ditempelkan selama 10-20 menit secara priodik dalam waktu 24 jam pertama. Langsung mesege dengan es dapat dilakukan selama 7-10 menit dengan efek yang sama. Pengobatan panas dapat dilakukan setelah 48 jam, bersamaan dengan es, untuk meningkatkan peredaran darah dan meningkatkan panas dalam badan untuk memindahkan darah dan cairan yang berlebihan(Kravitz Len, 90:2001).  Jadi terapi dingin, gunanya mengurangi pendarahan dan meredakan rasa nyeri.

c. C – Compression/Penekanan, membantu mengurangi pembekakan dan pendarahan didalam. Pembebatan adalah suatu cara yang bagus untuk melakukannya. Berhati-hatilah jangan sampai mengganggu peredaran darah karena pembebatan terlalu kencang (Kravitz Len, 90:2001). Jadi penekanan atau balut tekan gunanya membantu mengurangi pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut.

d. E – Elevation/dinaikkan, membantu mengurangi adanya pendarahan didalam dan masuknya cairan yang berlebihan kedalam cedera. Bila mungkin, naikkan daerah yang mengalami cidera lebih tinggi dari pada jantung pada semua.kesempatan sampai pembengkakan surut periksakan ke dokter bila perlu rasa sakit yang terus-menerus, pembengkakan yang besar, dan perubahan warna yang jelas, semuanya memerlukan evaluasi. Penyebab dari terjadinya cedera harus pula dikoreksi, sehingga tidak terjadi cedera lagi. (mungkin anda memerlukan sepatu baru, mengurangi berat, latihan lebih singkat dan lain-lain). Mulailah proses rehabilitasi anda dengan perenggangan dan penguatan dan kembalilah pada tingkatan aktifitas semula stelah badan anda siap (Kravitz Len, 90:2001). Jadi peninggian daerah cedera gunanya mencegah statis, mengurangi edema (pembengkakan) dan rasa nyeri. 

2.    Penanganan Rehabilitasi Cedera
Pada masa ini rehabilitasi tergantung pada problem yang ada misalnya: Pemberian modalitas terapi fisik atau terapi dingin, cara pemberian terapi dingin sebagai berikut :

a. Kompress dingin

Teknik : potongan es dimasukkan dalam kantong yang tidak tembus air lalu kompreskan pada bagian yang cedera.selama : 20-30 menit dengan interval kira-kira 10 menit.





b. Massage es

Tekniknya dengan menggosok-gosokkan es yang telah dibungkus dan digosokan dengan lama 5-7 menit, dapat diulang dengan tenggang waktu 10 menit.








    c.  berndam dalam ES

Tekniknya yaitu memasukkan tubuh atau bagian tubuh kedalam bak air dingin yang dicampur dengan es. Lamanya 10-20 menit.









d.Semprot dingin


Para penggemar sepakbola tentu sering menyaksikan pemain yang cedera mendapat semprotan obat. Lalu, beberapa saat kemudian pemain itu sudah bisa berlari kembali mengejar bola. Sebenarnya sehebat apa sih obat spray itu Obat semprot itu merupakan chlor etil, bahan kimia yang pada saat bersentuhan dengan kulit menimbulkan reaksi dingin. Rasa dingin itu dipakai sebagai pereda sakit, namun sebenarnya juga berfungsi untuk menghentikan perdarahan


Senin, 04 Mei 2015

 Prinsip-Prinsip Pencegahan Cedera

1.   Faktor Fasilitas

     Fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang. Lebih luas lagi tentang pengertian fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah. Fasilitas bila kurang atau tidak memadai,maka akan mudah terjadinya cedera.

        Sarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Contoh : lapangan permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga..Jenis-Jenis Fasilitas dan Usaha Pencegahan Cedera Karena Fasilitas.Singkirkanlah batu, pecahan kaca,kayu,botol kaleng. debu di lintasan atau tempat yang akan dipergunakan.ada pun faktor-faktor fasilitas yaitu:

        1.  lapangan sepak bola

         Penyebab cedera yang ada dilapangan sepak bola yaitu adanya batu,botol-botol kaleng,lapangan yang tidak rata,becek/berlumpur,tiang bendera yang terlalu dekat sama gawang ,seharusnya 120 cm dari pingir lapangan,tiang gawang dan lain-lain.oleh karena itu singkirkan semua yang bisa menimbulkan terjadinya cedera,dengan cara membuat lapangan serata mungkin,membuaat tiang bendera jauh dari pinggir lapangan,dan membuang batu-batu yang ada dilapangan sepak bola.

2.   Kolam renang

Tempat lompatan start yang licin terkadang bisa membuat berbahaya karena apabila penggunanya terpeleset bisa saja membuatnya cedera,Mata merah diakibatkan oleh kandungan klorin pada air. Klorin adalah bahan kimia yang biasa digunakan untuk membunuh kuman dan kaporit yang terlalu banyak di kolam renag bisa menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru, asma, erosi pada email gigi hingga kanker kandung kemih.



2.  Penggunaan Sarana Pelindung

    Sarana pelindung adalah alat-alat yang digunakan saat berolahraga.Sarana pelindung yang standart punya peranan penting dalam mencegah cedera. Kerusakan alat sering menjadi penyebab cedera pula, contoh yang sederhan seperti sepatu. Sepatu adalah salah satu bagian peralatan/pelindung kaki dalam berolahraga yang mendapat banyak perhatian para ahli. Masing-masing cabang olahraga umumnya mempunyai model sepatu dengan cirinya sendiri. Yang paling banyak dibicarakan adalah sepatu olahraga lari. Hal ini di hubungkan dengan dominanya olahraga lari, baik yang berdiri sendiri maupun sebagai bagian dari orang lain.Jenis-Jenis Sarana Pelindung.Sarana pelindung adalah peralatan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga, yang akan menghindari terjadinya cedera, sarana pelindung yang harus diperhatikan untuk melindungi bagian tubuh adalah sebagai berikut :

  • Pelindung kepala : Helm, helmet, haed guard
  • Pelindung muka : Masker
  • Pelindung mata : Gogleus
  • Pelindung hidung : Nose Clip
  • Pelindung gigi : Gum shield
  • pelindung leher : Neck guard
  • Pelindung tangan : Glop
  •  Pelindung badan : Body profector
  • Pelindung paha / tungkai : Leg guard
  • Pelindung lutut : Knee Pads
  • Pelindung alat kelamin : Genital profector
  • Pelindung tulang kering : Skin decker
  • Pelindung kaki : Sepatu
3.  Faktor Kebugaran Jasmani 

    Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian adaptasi terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya dari kerja yang dilakukan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan/aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan energi untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk kebutuhan-keperluan lainnya yang tajam. Di bawah ini akan ada beberapa ahli yang menjelaskan tentang apa sebenarnya kebugaran jasmani itu.
      Menurut Judith Rink dalam Mochamad Sajoto (1988: 43), bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan. Djoko Pekik (2004: 2), bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih menikmati waktu luangnya.Sedangkan menurut Engkos Kosasih (1985: 10), kebugaran jasmani adalah suatu keadaan seseorang yang mempunyai kekuatan (strength), kemampuan (ability), kesanggupan, dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa kelelahan. Rusli Lutan (2002: 7), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas. 
      Menurut Depdikbud (1997: 4), kebugaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya. T. Cholik Muthohir (1999) dalam Ismaryati (2006: 40), menyatakan bahwa kebugaran jasmani merupakan kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif tanpa mengalami kelelahan yang berarti. 

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani Kondisi fisik adalah merupakan prinsip kunci dalam pencegahan cidera pada olahraga. Kondisi fisik yang baik akan mencegah terjadinya cidera pada waktu melakukan aktifitas olahraga. Juga akan mengurangi keparahan apabila mendapatkan cidera. Kemampuan maksimal dari penampilan seorang olahragawan akan diperoleh dengan kecukupan dalam kekuatan otot dan keseimbangan, power, daya tahan, kordinasi neuromuskuler, fleksibilitas sendi, daya tahan kardiovaskuler, dan komposisi tubuh yang sesuai untuk olahraga.Menurut Perry Howard (1997: 37-38) faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani adalah: umur, jenis kelamin, somatotipe, atau bentuk badan, keadaan kesehatan, gizi, berat badan, tidur atau istirahat, dan kegiatan jasmaniah. 

4.   Faktor Psikologi

          Seorang atlet olahraga harus memiliki mental bertanding yang baik. Mental bertanding yang baik menyangkut kepercayaan diri yang tinggi tetapi tidak sombong, tidak mudah cemas/grogi, tidak mudah marah/emosi tinggi dan sebagainya. Oleh karena itu pemantapan mental bertanding seorang atlet sangatlah penting untuk ditingkatkan, yaitu dengan cara diantaranya sebagai berikut :Melakukan pendekatan-pendekatan psikologis. Dimana lebih baik hal ini dapat kita lakukan pada seorang atlet sejak masa usia dini sehingga atlet memiliki bekal mental yang tangguh.

   Faktor-faktor ornag cedera akibat fiskologi
a.     Stres dalam berolahraga
Satu hal yang pasti adalah bahwa stress akan mengangu perhatian seorang atlit dengan kurangnya perhatian dari sekelilingnya.contohnya seseorng yang bertanding jika tidak ada yang mendukung dia saat bertandinng seseorang atlit itu akan merasa stres karena disekelilingnya tidak ada yang memberi ia semangat atau motivasi yang lebih dari penonton.
b.      emosioanal
Reaksi pertama atlet yang mengalami cidera digambarkan seperti akan menghadapi kematian. Setelah itu megalami reaksi kesedihan yang ditandai dengan lima tahapan kesedihan: Penolakan,Kemarahan,Untung atau tidak (menawar),Depresi dan Menerima dan menyusun lagi

c.       Kecemasan somatis dan kognitif
Selain pembedaan di atas, kecemasan bisa dibedakan menjadi dua lagi, yakni kecemasan somatis (somatic anxiety) dan kecemasan kognitif (cognitive anxiety).
1).  Kecemasan somatik (somatic anxiety) adalah perubahan-perubahan fisiologis yang berkaitan dengan munculnya rasa cemas. Somatic anxiety ini merupakan tanda-tanda fisik saat seseorang mengalami kecemasan. Tanda-tanda tersebut antara lain: Perut mual, keringat dingin, kepala terasa berat, muntah-muntah, pupil mata melebar, otot menegang dan sebagainya. Untuk mengukur kecemasan jenis ini dibutuhkan pemahaman yang mendalam dari atlet terhadap kondisi tubuhnya. Atlet harus selalu sadar dengan kondisi fisik yang mereka rasakan.
2). Kecemasan Kognitif (cognitive anxiety) adalah pikiran-pikiran cemas yang muncul bersamaan dengan kecemasan somatis. Pikiran-pikiran cemas tersebut antara lain: kuatir, ragu-ragu, bayangan kekalahan atau perasaan malu. Pikiran-pikiran tersebut yang membuat seseorang selalu merasa dirinya cemas. Kedua jenis rasa cemas tersebut terjadi secara bersamaan, artinya ketika seorang atlet mempunyai keragu-raguan saat akan bertanding, maka dalam waktu yang bersamaan dia akan mengalami kecemasan somatis, yakni dengan adanya perubahan-perubahan fisiologis.

d.     Mental
Contohnya: jika kemampuan atlet menurun karena faktor kesalahan teknik gerakan, maka persepsi sang atlet terhadap kemampuan dirinya juga akan berkurang. Jika masalah kesalahan gerak ini tidak segera teridentifikasi dan tidak segera diperbaiki, maka kesalahan gerak ini akan menetap. Akibatnya, kemampuan atlet tidak meningkat, sehingga atlet menjadi kecewa dan lama kelamaan bisa menjadi frustrasi bahkan memiliki pikiran dan sikap negative terhadap prestasi olahraganya.

e.      Truma olahraga
Seseorang akan takut melakukan olahraga karena ia pernah mengalami patah tulang atau terluka parah faktor yang mempengaruhi trauma.
1. Faktor individu /perorangan
2. Sarana olahraga
3. Jenis olahraga
4.  Lingkungan

f.       Kurnag percaya diri
Seorang atlit jika dalam suatu pertandingan kurang percaya diri akan menagkibatkan cedera.contohnya seornng atlit lompat jauh jika  ragu-ragu melopat maka ia akan cedra pada ssat melakukan lompatan tersebut.


  
6.  Faktor Prilaku Olahraga

      Perilaku yang tidak sportif menimbulkan respon yang sama atau lebih jelek lagi.Kekuatan dan oleh karena itu juga cedera yang sama seringkali diderita baik oleh pelaku maupun oleh calon korbannya. Sebagai contoh niat untuk menendang kaki lawan dalam permainan sepak bola malahan kaki kita yang kesakitan karena sudah ada unsur yang tidak baik dalam diri ya.

7.   Warming Up atau Pemanasan

      Pemanasan sebelum melakukan latihan yang berat dapat membantu mencegah terjadinya cedera. Latihan ringan selama 3-10 menit akan menghangatkan otot sehingga otot lebih lentur dan tahan terhadap cedera. Metode pemanasan yang aktif lebih efektif daripada metode pasif seperti air hangat, bantalan pemanas, ultrasonik atau lampu infra merah. Metode pasif tidak menyebabkan bertambahnya sirkulasi darah secara berarti.Latihan peregangan tampaknya tidak mencegah cedera, tetapi berfungsi memperpanjang otot sehingga otot bisa berkontraksi lebih efektif dan bekerja lebih baik. Untuk menghindari kerusakan otot karena peregangan, hendaknya peregangan dilakukan setelah pemanasan atau setelah berolah raga, dan setiap gerakan peregangan ditahan selama 10 hitungan.

        Manfaat pemanasan dan pendinginan pada olah raga terutama untuk membantu mencegah terjadinya jantung koroner. Saat melakukan olahraga tentu saja nantinya akan terjadi aliran darah ke jantung, yang membuat jantung menjadi bekerja lebih berat. Dengan pemanasan terlebih dahulu, nantinya jantung tidak kaget.Jika tidak melakukan pemanasan, maka aliran darah yang menjadi lebih cepat dapat menyebabkan jantung kaget , sehingga dapat mmepengaruhi resiko terkena jantung koroner menjadi lebih besar.

8.   Cooling Down atau Pendinginan

   Pendinginan adalah mengurangi latihan secara bertahap sebelum latihan dihentikan. Pendinginan mencegah terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah. Jika latihan yang berat dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena tungkai dan untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kepala. Pendinginan juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya asam laktat dari otot), tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot pada hari berikutnya, yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat otot. 

    manfaat pendinginan setelah aktivitas olahraga ini nantinya akan membantu membuat tubuh menjadi lebih rileks dan juga tenang. Mengapa bisa demikian? Hal tersebut karena saat melakukan olahraga mengeluarkan keringat dan tenaga yang cukup banyak sehingga tubuh sendiri juga sangat perlu untuk beristirahat.Oleh karena itu berdiam diri dengan meluruskan kaki atau dengan manfaat berjalan kaki selama kurang lebih 5 sampai dengan 10 menit akan membuat tubuh lebih tenang.

Categories

Blog Archive

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

TIME IS MONEY

Labels